Monday 29 November 2010
melintasi hutan.
Cuaca saat itu sangat panas. Ia lalu memutuskan
untuk beristirahat
sejenak di bawah sebuah pohon besar. Sebelum
merebahkan diri,
ia meletakkan keranjang berisi topi-topi dagangan di
sampingnya.
Beberapa jam ia terlelap dan terbangun oleh
suara-suara ribut. Hal
pertama yang disadarinya adalah bahwa semua topi
dagangannya
telah hilang. Kemudian ia mendengar suara
monyet-monyet di atas
pohon. Ia mendongak ke atas. Betapa terkejutnya ia
melihat pohon
itu penuh dengan monyet. Dan, semua monyet itu
mengenakan
topi-topinya.
Penjual topi itu terduduk dan berpikir keras
bagaimana caranya ia
bisa
mendapatkan kembali topi-topi dagangannya yang
sekarang sedang
dibuat main-main oleh monyet-monyet itu. Ia berpikir
dan berpikir,
dan
mulai menggaruk-garukkan kepalanya. Lalu ia melihat
monyet-monyet
itu ternyata menirukan tingkah lakunya. Kemudian, ia
melepas topinya
dan mengipas-ngipaskan ke wajahnya. Dan
monyet-monyet itu pun
melakukan hal yang sama. Aha..! Ia pun mendapat
ide..! Lalu ia
membuang topinya ke tanah, dan monyet-monyet itu
juga membuang
topi-topi di tangan mereka ke tanah. Segera saja si
penjual itu
mengumpulkan dan mendapatkan kembali semua
topi-topinya. Ia pun
melanjutkan perjalanannya.
Lima puluh tahun kemudian, cucu dari si penjual topi
itu juga
menjadi
seorang penjual topi juga dan telah mendengar cerita
tentang monyet
-monyet itu dari kakeknya.
Suatu hari, persis seperti kakeknya, ia melintasi
hutan yang sama.
Udara
sangat panas. Ia beristirahat di bawah pohon yang
sama dan
meletakkan
keranjang berisi topi-topi dagangan di sampingnya.
Sekali lagi,
ketika
terbangun ia menyadari kalau monyet-monyet telah
mengambil semua
topi-topinya. Ia pun teringat akan cerita kakeknya.
Ia mulai
menggaruk-garuk kepala, dan monyet-monyet itu
menirukannya. Ia
melepas topinya dan mengipasngipaskan ke wajahnya,
monyet-monyet
itu masih menirukannya. Nah, sekarang ia merasa
yakin akan ide
kakeknya.
Kemudian ia melempar topinya ke tanah. Tapi kali ini
ia yang
terkejut,
karena monyet-monyet itu tidak menirukannya dan
tetap memegangi topi
itu erat-erat.
Kemudian, seekor monyet turun dari pohon, mengambil
topi yang di
lemparkan oleh cucu pedagang topi itu, lalu menepuk
bahunya sambil
berkata, "Emangnya elo aja yang punya kakek...?"
Labels: Humor
Post a Comment
0 Comments:
Post a Comment